Kamis, 25 Oktober 2018
IRONI
#MienHessel
Ini pertama kalinya aku dan wanita itu singgah di tempat makan yang sama. Jarak memisahkan kami kira-kira satu setengah meter. Aku mengamati wajahnya lebih dari sepuluh detik, menyusuri lekuk bibir hitamnya yang disamarkan gincu berwarna pastel. Lalu aku beralih menatap diriku sendiri melalui cermin yang kebetulan ada di depanku. Kurang dari lima detik aku kembali menatapnya. Aku melihat cermin lagi. Kuulangi sampai tiga kali. Setelah wanita itu pergi untuk pertama kalinya aku menghabiskan dua porsi makanan. Setidaknya agar aku memiliki energi untuk mengasihani diriku sendiri sebab bibirku lebih tipis dan tidak hitam. Bahkan aku tak memiliki kantung mata. Pinggang dan pinggulnya juga nyaris sama lebar dengan beberapa lipatan di perutnya. Ketika dia memakai masker berwarna coklat bercorak totol-totol menyerupai macan tutul hanya corak itulah yang mengabarkan benda itu bukan bagian dari kulitnya. Namun, mengapa dia yang menang dalam peliknya mendaki sebuah hati?
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar