Kamis, 15 November 2018

PENGGUNAAN ELIPSIS

Ada yang pernah dengar Elipsis? Tentu sering, ya. Apalagi penggila literasi pasti sudah familier dengan istilah yang satu ini. Penggunaan elipsis dalam sastra cukup penting karena jika salah digunakan bisa menjadi typo yang bikin sakit mata.

Selain itu, hal ini juga sangat membantu penulis untuk menembus penerbit mayor sebab editor pasti lebih suka pada penulis yang menguasai EYD dan PUEBI agar pekerjaannya menjadi mudah. Marilah kita pelajari bersama apa itu tanda elipsis beserta contohnya.
Elipsis adalah titik tiga yang diawali dengan spasi. Merupakan tanda baca yang biasanya menandai penghilangan sengaja suatu kata atau frasa dari teks aslinya.

Tanda elipsis dipakai dalam kalimat yang terputus-putus. Contoh:
1. "Akan tetapi ... begitu lebih baik."
2. "Motif pembunuhan ... akan segera diketahui."

Namun, jika elipsis mengakhiri sebuah kalimat harus ditulis empat buah titik. Tiga menandai penghilangan teks, satu untuk menandai akhir kalimat. Contoh:
"Oh, Antoni. Aku telah ...."

Elipsis merupakan tanda baca intonatif yang boleh digabung dengan tanda seru atau tanya, kecuali koma. Munculnya elipsis karena adanya ketidaktuntasan kalimat dari berbagai riwayat dialog, entah seru atau tanya.

Nah, semoga bahasan di atas cukup membantu.